Design Expert
Design expert adalah software
yang di produksi oleh stateease,
merupakan metode statistik yang khusus digunakan untuk melakukan desain
eksperimental yaitu untuk menentukan formula optimum.
Dalam software
ini, dapat dilakukan percobaan hingga 50 faktor. Signifikansi faktor-faktor ini
diperoleh dari analisis varians (ANOVA). Berdasarkan model prediksi yang
divalidasi, optimasi numerik membantu peneliti atau pengguna menentukan nilai
yang ideal untuk masing-masing faktor dalam percobaan. Software design expert
mampu membantu mengidentifikasi interaksi dan dampak dari masing-masing faktor
pada hasil yang diinginkan dan mengungkapkan kelainan dalam data.
Dalam design expert,
terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk optimasi seperti Simplex lattice design, Factorial design dan D optimum. Pada penelitian ini digunakan
metode Simplex lattice design untuk
mendapatkan formula optimum.
Simplex
lattice design (SLD)
Salah satu permasalahan dalam formulasi obat adalah
menentukan komposisi bahan penyusun dalam suatu campuran. Beberapa hal yang
harus ditentukan dalam upaya menentukan komposisi optimum adalah menentukan
terlebih dahulu proporsi suatu bahan penyusun (faktor) dan total jumlah dari
seluruh faktor tersebut harus dapat dinyatakan dalam satu kesatuan unit
(Sugihartini, 2013).
Metode Simplex lattice
design (SLD) adalah cara optimasi
formula pada berbagai perbedaan jumlah komposisi bahan. Jumlah total nilai
fraksi masing-masing komponennya adalah satu. Pengukuran respon dapat
dihubungkan dengan model matematika yang cocok untuk masing-masing desain. Ada
beberapa model yaitu linier, quadratic
dan spesial cubic (Bolton, 1986).
Linier model:
Y = ß1X1+ß2X2+
ß2X3................................................................................(1)
Quadratic model:
Y = ß1X1+ß2X2+ ß3X3 ß12X1X2+ ß13X1X3+ ß23X2 X3....................................(2)
Special cubic:
Y= ß1X1+ß2X2+ ß3X3 ß12X1X2+ ß13X1X3+ ß23X2 X3+ ß123X1 X2 X3.............(3)
Keterangan:
X1 X2 X3
= Fraksi campuran komponen
ß1, ß2, ß3, ß12, ß13, ß23, ß123 = Koefisien regresi (dihitung berdasarkan
respon
percobaan)
Dalam optimasi model simplex
lattice design, jumlah sesungguhnya suatu komponen dalam campuran,
diterjemahkan sebagai proporsi yang merupakan bilangan nol atau positif dan
tidak boleh berupa bilangan negatif.
Komponen dari X1, X2, ........Xq
adalah:
0≤Xi≤1............................................................................................................(4)
Dimana
Xi adalah no.1 sampai q. Jumlah seluruh faktor tersebut merupakan satu kesatuan
sehingga
X1+X2+Xq+.....=1.........................................................................................(5)
Apabila dalam
penelitian terdapat tiga komponen, maka akan diperoleh kurva respon yang berupa
dua dimensi berbentuk segitiga sama sisi. Proporsi setiap faktor dapat
dinyatakan berdasarkan panjang pada setiap sisinya. Ketiga komponen dinyatakan
sebagai A, B dan C. Setiap sudut menyatakan setiap komponen dimana total
komponen adalah 1. Misal pada sudut A maka hanya mengandung komponen A dengan
proporsi = 1, sedang komponen B dan C mempunyai nilai proporsi = 0, garis AB
merupakan komposisi dari 50% A dan 50% B, garis BC merupakan komposisi dari 50%
B dan 50% C, sedangkan garis AC merupakan komposisi dari 50% A dan 50% C dimana
untuk pihak ketiga bernilai 0. Untuk komposisi tiga bahan ABC maka 33,3% A,
33,3% B dan 33,3% C.
Persamaan untuk tiga komponen adalah model special cubic yang dirumuskan sebagai
berikut:
Y=
ß1(A)+ß2(B)+ß3(C)+ß12(A)(B)+ß13(A)(C)+ß23(B)(C)+ß123(A)(B)(C).....(6)
Keterangan:
Y
= Respon hasil percobaan
ß1
=
koefisien yang didapat dari percobaan dengan A = 1 bagian (100%)
ß2
=
koefisien yang didapat dari percobaan dengan B = 1 bagian (100%)
ß3
=
koefisien yang didapat dari percobaan dengan C = 1 bagian (100%)
ß12
=
koefisien dengan A dan B masing-masing 0,5 bagian (50%)
ß13
=
koefisien dengan A dan C masing-masing 0,5 bagian (50%)
ß23
=
koefisien dengan B dan C masing-masing 0,5 bagian (50%)
ß123
=
koefisien yang didapat dari percobaan dengan A, B dan C masing-masing 0,33 bagian
(33,3%).
Koefisien regresi diperoleh dari persamaan masing-masing
respon yang dikehendaki. Berdasarkan persamaan respon tersebut didapatkan contour plot yang menggambarkan profil
respon (Armstrong dan James, 1996; Bolton, 1986).
Note : Sebagai bagian dari tugas pelatihan applied approach
Note : Sebagai bagian dari tugas pelatihan applied approach
Tidak ada komentar:
Posting Komentar